Naskahini disusun untuk menunjukkan semangat persatuan dari pemuda dan pemudi yang turut serta dalam Kongres Pemuda II, sehingga dapat menular pada masyarakat Indonesia secara menyeluruh. Baca Juga: Sejarah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, Makna, dan Tokoh Penting. PersatuanPemuda - Pemudi Sukadamai. Alamat : Jln. Raya Sukadamai Desa Dames Damai Kec. Suralaga. e-mail : sukadamaipermai17@ : 082339873314. Toggle navigation Menu. Logo Persatuan Pemuda-Pemudi Sukadamai. Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook. h3oZg. Pemudi Persatuan Islam Pemudi Persis adalah organisasi kepemudaan OKP yang saat ini berusia 64 tahun. Sebagai organisasi besar, Pemudi Persis tetap berusaha mengepakkan sayapnya dalam mengembangkan syari’at Islam melalui pengembangan dakwah, pendidikan, dan sosial di setiap kalangan masyarakat melalui jenjang kepemimpinan Pemudi Persis di seluruh wilayah Indonesia. Sejarah menuturkan bahwa cikal bakal lahirnya dan terbentuknya Pemudi Persis berawal dari kegiatan Ummahatul-Ghad UG santri putri Pesantren Persatuan Islam Persis yang mengadakan kegiatan rutin berupa pengajian keliling di rumah-rumah anggota santri. Kegiatan yang dilakukan dalam sekumpulan pengajian ini, selain dari membiasakan diri berlatih berbicara di depan umum dan mengasah kemampuan para remaja Islam ini menyampaikan kembali ajaran Islam yang telah didapatnya di pesantren. Dari kegiatan UG, remaja-remaja Islam ini – setelah keluar dari pesantren – meningkatkan kegiatannya dengan mengadakan kegiatan khusus tentang kepemudian. Mereka belajar memasak, merias bunga, kerajinan tangan hingga belajar tabligh dakwah-red. Kegiatan ini dirintis menjelang tahun 1953 di masa kepemimpinan ketua umum Persis Isa Anshari Periode ke-2 setelah H. Zamzam dan Yunus. Keaktifan mereka dalam merintis kegiatan Pemudi tidak meninggalkan partisipasi mereka dalam mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh Persis dan Persatuan Islam Istri Persistri yang telah lahir jauh sebelum Pemudi Persis ada. Bahkan terkadang para Pemudi ini sering dijadwalkan menjadi pembicara pada kegiatan-kegiatan Persistri. Setelah melihat kegiatan dan kepiawaian pemudi-pemudi tersebut dalam menyampaikan ajaran Islam, Persis menganjurkan agar dibentuk Pemudi secara terpisah dari Persistri. Maka pada tanggal 28 Pebruari 1954 Persis bagian pemudi dengan nama “Pemudi Persistri”. Pada kesempatan tersebut terpilih sebagai ketua E. Rukmini, Aminah Dahlan Wakil Ketua, Permasih Romli Sekretaris dan Malicha Bendahara. Di awal masa kepemimpinan organisasi ini, tentu tidak lepas dari cita-cita mulia para pendirinya saat itu. Saat itu fokus kegiatan Pemudi Persis tidak lepas dari kegiatan keputrian yang ingin membentuk wanita-wanita Islam yang kaya akan ilmu pengetahuan mengenai “keperempuanan” dan berkembang sampai ke hal-hal yang terkait dengan rumah tangga. Seiring dengan perkembangan jaman, kegiatanpun mulai berkembang tidak hanya mengurusi masalah yang terkait dengan rumah tangga dan perempuan, namun meningkat ke hal-hal keilmuan terkait dengan Public Speaking, dan mengembangkan organisasi ini ke depannya agar lebih mapan. Pemudi Persistri, Jam’iyyatul Banaat, Pemudi Persis Perkembangan Pemudi Persistri saat itu tidak berjalan dengan optimal, para staf pimpinan berunding dan mengajukan permohonan kepada ketua untuk mengadakan pertemuan dan mencari solusi untuk mengatasi dan memperbaiki aktifitas Pemudi. Pada tanggal 18 Desember 1956 diadakan pertemuan pimpinan yang membahas masalah kepemimpinan, nama dan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga AD/ART Pemudi. Pertemuan itu menghasilkan beberapa kesepakatan, di antaranya; Pertama, Susunan Pimpinan yang mengalami perubahan. Kedua, nama Jama’ah Pemudi Persistri diganti menjadi Jam’iyyatul Banaat. Ketiga, Mengesahkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga AD/ART Jam’iyyatul Banaat. Ketika pertama kali berdiri, Jam’iyyatul Banaat sudah menggunakan nama “pemudi” untuk menyebut dirinya bukan organisasi. Hal tersebut dapat dilihat pada pasal 4 tentang maksud dan tujuan Jam’iyyatul Banaat yang menyebutkan bahwa Jam’iyyatul Banaat didirikan atas dua maksud Meninggikan derajat Pemudi dalam rumah tangga dan masyarakat sesuai dengan ajaran agama Islam. Mempersatukan Pemudi Islam dalam satu susunan Jama’ah. Kemudian, pada Muktamar VI Jam’iyyatul Banaat yang bertepatan dengan Muktamar Persis XI tanggal 2-4 September 1995 di Jakarta, Jam’iyyatul Banaat berubah nama menjadi Pemudi Persis. Perubahan nama tersebut merupakan dinamika organisasi yang terus berkembang, mengisyaratkan adanya kedewasaan berpikir, keragaman aktivitas dan kemauan untuk menjalin hubungan dengan organisasi lain yang sejenis dalam mengibarkan panji Al-Quran dan As-Sunnah di kalangan pemudi. Untuk itu seperangkat program kerja telah disusun, wajah-wajah baru pun mewarnai awal aktivitas Pemudi Persis. Dengan latar belakang pendidikan yang beragam, Pemudi Persis mampu melakukan aktifitas sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan zaman. Para Ketua Umum Pemudi Persistri, Jam’iyyatul Banaat dan Pemudi Persis Kepemimpinan ke I 1957-1962 Aminah Dahlan Kepemimpinan ke II 1962-1967 Nur Asikin Yahya Kepemimpinan ke III 1967-1981 Lathifah Dahlan Kepemimpinan ke IV 1981-1990 Nung Nuriyah Sudibja Kepemimpinan ke V 1990-1995 Ai Maryamah Kepemimpinan ke VI 1995-2000 Hafifah Rahmi Puspitaningsih Kepemimpinan ke VII 2000-2005 Husni Rofiqah Kepemimpinan ke VIII 2005-2010 Imas Karyamah Kepemimpinan ke IX 2010-2014 Hj. Lela Sa’adah

logo persatuan pemuda pemudi