Masyarakatadat di kampung ini adalah bagian dari Sunda Wiwitan yang tersebar di daerah Cigugur-Kuningan-Cirebon dengan nama Agama Djawa-Sunda (ADS), Sunda Wiwitan Suku Baduy di Kanekes (Lebak,Banten), Kasepuhan di Cipta gelar (Banten Kidul, Sukabumi), Cisolok-Sukabumi, Kampung Naga-Tasikmalaya. Sunda Wiwitan berasal dari kata sunda dan wiwitan.
Kasepuhanini telah beberapa kali memindahkan pusat pemerintahan desa yang disebut Kampung Gede. MasyaÂraÂkat adat Kampung Ciptagelar tersebar di Sukabumi, Bogor, dan Banten. Jumlahnya kurang lebih 30 ribu jiwa. Kasepuhan Ciptagelar memiliki seÂkira 568 kampung adat yang tersebar di tiga wilayah tersebut.
Berikut3 hal unik tentang Kampung Adat Cireundeu yang harus Kawan ketahui. 1. Asal-usul Kampung Adat Cireundeu. Cireundeu berasal dari nama pohon reundeu, sebab tadinya di kampung ini banyak sekali populasi tumbuhan reundeu. Tumbuhan reundeu sendiri merupakan tumbuhan untuk bahan obat herbal.
WonderfulLife in Kampung Adat Cirendeu. 28 Juni 2022 21:30 Diperbarui: 28 Juni 2022 22:30 73 0 0. +. Lihat foto. dokpri. Kampung Adat Cireundeu, bukan merupakan nama kampung adat yang asing lagi di telinga sebagian besar masyarakat Indonesia. Kampung ini berada di kelurahan Leuwigajah, kecamatan Cimahi Selatan, kota Cimahi, provinsi Jawa Barat
Permukimanyang dikenal sebagai Kampung Adat Cireundeu itu terasa aman dan damai meski pandemi melanda seluruh bagian negeri. Warga muslim dan para penghayat sunda wiwitan di sana hidup saling berdampingan, tanpa kekurangan satu hal pun. Mereka terlihat sehat dengan wajah-wajah yang tampak lebih muda dari umur badan.
LMMDYAN. Kampung Adat Cireundeu menyajikan sebuah pesona yang inspiratif, dan edukatif, di Kota Cimahi, provinsi Jawa Barat. Sebuah kampung adat yang masih lestari memegang teguh tradisi para leluhur, di tengah derasnya kemajuan jaman. kampung adat cireundeu. google maps. sumber Dede Diaz Abdurahman Kampung Adat Cireundeu lokasinya berada di sebuah lembah yang dikelilingi oleh tiga gunung, di antaranya Gunung Gajahlangu, Gunung Kunci, Gunung Cimenteng. Berbeda dengan kampung adat lainnya, Kampung Adat Cireundeu memiliki prinsip “Ngindung Ka Waktu, Mibapa Ka Jaman”. Dengan kata lain, masyarakat di kampung adat tersebut cukup terbuka dengan kemajuan jaman. Hal tersebut bisa terlihat dari penggunaan listrik, peralatan elektronik, hingga arsitektur bangunan. Hebatnya, di sisi lain mereka tetap mempertahankan tradisi lama, sebagai bentuk penerjemahan dari “Ngindung Ka Waktu”. Nah, bagi anda yang mencari alternatif tempat wisata di Cimahi yang recommended untuk wisata keluarga, maka Kampung Adat Cireundeu bisa menjadi salah-satu solusinya. Simak juga Kampung Naga, Lestari Di Tengah Modernisasi Lokasi Dan Alamat Kampung Adat Cireundeu Lokasi Kampung Adat Cireundeu terletak di sebuah lembah di antara 3 gunung. Alamat Kampung Adat Cireundeu berada di Cireundeu, Desa Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Provinsi Jawa Barat. jalan menuju kampung adat cireundeu. google maps. sumber Dalfa Ali Fauzan Jalan menuju Kampung Adat Cireundeu bisa diakses oleh kendaraan roda dua, maupun roda empat, hingga area parkiran, yang bersebelahan dengan landmatk Kampung Adat Cireundeu. Jika pemberangkatan awal anda dari terminal Leuwipanjang Bandung, maka jarak tempuh menuju Kampung Adat Cireundeu sekitar 18 kilometer, dengan waktu tempuh sekitar 45 menit dengan menggunakan mobil. Simak juga Geyser Cisolok Harga Tiket Masuk Kampung Adat Cireundeu Tiket masuk Kampung Adat Cireundeu gratis. Para pengunjung disarankan untuk membeli makanan olahan, sebagai ciri khas Kampung Adat Cireundeu. Jam Buka Kampung Adat Cireundeu Kampung Adat Cireundeu buka selama 24 jam. Kampung Adat Cireundeu beroperasional setiap hari. Fasilitas Di Kampung Adat Cireundeu rumah panggung kampung adat cireundeu. google maps. sumber Nunung Nurohmah Fasilitas wisata yang tersedia di Kampung Adat Cireundeu adalah sebagai berikut Area parkir, Masjid, Toilet, Home stay, Pusat oleh-oleh, Pusat pentas seni. Simak juga 66 Tempat wisata di Jogja Sejarah, Dan Profil Kampung Adat Cireundeu filosofi kampung adat cireundeu. google maps. sumber Ucis_Arts Sejarah penamaan Kampung Adat Cireundeu merujuk kepada sebuah pohon yang ada di kawasan tersebut, yang memiliki fungsi juga sebagai pohon herbal, yaitu Pohon Rendeu. Sejarah Kampung Adat Cireundeu terkait erat dengan situasi di masa penjajahan pada abad ke 18. Sosok penting yang sangat dihormati di Kampung Adat Cireundeu adalah Mamak Haji Ali, yang menimba ilmu kepada Pangeran Madrais. Mayoritas ageman masyarakat Kampung Adat Cireundeu adalah Sunda Wiwitan. Sebagai mana diketahui bahwa konsep besar Sunda Wiwitan mengharuskan manusianya untuk mampu berharmoni dengan alam, dan tuhan, atau Gusti Sikang Sakang Sawiji Wiji. Kampung Adat Cireundeu memiliki luas sekitar 64 hektar, dan yang 4 hektarnya diperuntukan sebagai kawasan pemukiman. Adapun yang 60 hektar terbagi menjadi Leuweung Baladahan, Leuweung Larangan, Leuweung Tutupan. Dari hal tersebut, kita bisa melihat bahwa masyarakat di Kampung Adat Cireundeu begitu memahami pentingnya alam sekitar, yang akan berdampak besar terhadap kehidupan manusia di sekitarnya. Simak juga Taman Kartini Larangan Kampung Adat Cireundeu Terdapat beberapa larangan di Kampung Adat Cireundeu yang wajib dipatuhi oleh para pengunjung, di antaranya Melepas sandal saat akan memasuki area Hutan Larangan, atau Gunung Puncak Salam. Tidak bisa memasuki kawasan Hutan Larang di sembarang waktu. Simak juga Gunung Bohong, Yang Jujur Soal Keindahan, Dan Sejarahnya Daya Tarik Kampung Adat Cireundeu 1. Kearifan Lokal kesenian kampung adat cireundeu. google maps. sumber Dede Diaz Abdurahman Daya tarik di Kampung Adat Cireundeu adalah kearifan lokal masyarakatnya. Dari mulai sopan – santun kepada sesama manusia, berharmoni dengan alam, mampu merawat tradisi para leluhur meskipun jaman sudah serba modern. Masyarakat Kampung Adat Cireundeu memiliki tradisi kesenian, dari mulai tradisi seni musik angklung, seni Gondang, hingga seni Karinding. Bagi para pengunjung yang ingin menyaksikan pagelaran seni tersebut, biasanya digelar pada saat 1 Syuro, yang berlokasi di sebuah tempat khusus di kawasan Kampung Adat Cireundeu. 2. Ciri Khas Kampung Adat Cireundeu ciri khas kampung adat cireundeu. google maps. sumber Miranti Banyuning Bumi Kampung Adat Cireundeu sangat terkenal sebagai masyarakat yang menjadikan ketela, atau singkong sebagai makanan pokok. Tentu saja, kondisi tersebut sangat menguntungkan, karena tidak terdampak dengan kenaikan harga beras. Selain itu, masyarakat Kampung Adat Cireundeu memproduksi makanan olahan yang terbuat dari bahan dasar singkong. Dan para pengunjung bisa membelinya sebagai oleh-oleh.
Berada di daerah Leuwigajah, Kampung Adat Cireundeu merupakan salah satu kampung wisata tradisional di Bandung. Keberadaan berbagai kampung wisata tersebut mampu menghadirkan budaya serta seni lokal tradisional khas Sunda. Wisata yang kian populer serta banyak dikunjungi peminatnya tersebut bisa kamu temukan di beberapa daerah di Bandung. Sebut saja Kampung Adat Cikondang, Kampung Kreatif Dago Pojok, Ekowisata Bambu Cipaku dan lainnya. Sementara Kampung Adat Cireundeu dalam bahasa Sunda sendiri berasal dari nama pohon reundeu yang dulu banyak ditemukan dalam kampung adat tersebut. Daya Tarik Kampung Adat Cireundeu1. Dijadikan Sebagai Hutan Pertanian2. Sebagai Sumber Air Alami3. Hanya Orang Tertentu yang Bisa Masuk Hutan LaranganPesona Keunikan Kampung Adat Cireundeu1. Warganya Mengikuti Perkembangan Zaman2. Dua Mata Air Sakral di Kampung Adat Cireundeu3. Dianggap Sebagai Air SuciLokasi dan Harga Tiket Masuk ke Kampung Adat Cireundeu Daya Tarik Kampung Adat Cireundeu Sebagai salah satu kampung wisata di Bandung, daya tarik utama Kampung Adat Cireundeu terletak pada Hutan Larangan dan Hutan Tutupan yang sekaligus menjadi kawasan hutan lindung. Warga adat Cireundeu yang terdiri dari 70 kepala keluarga sangatlah menjaga Hutan Larangan atau hutan sakral seluas 30 hektar tersebut, antara lain dengan tidak mengganggu ataupun merusak kelestariannya. 1. Dijadikan Sebagai Hutan Pertanian Sementara kedua hutan lain yang ada dalam kawasan Kampung Adat Cireundeu, yaitu Leuweung Tutupan merupakan hutan reboisasi yang pepohonannya boleh dipakai namun mesti ditanam pohon pengganti dan Leuweung Baladahan merupakan hutan pertanian yang dipakai buat berkebun oleh warga setempat. 2. Sebagai Sumber Air Alami Warisan tata wilayah sakral Hutan Larangan, Hutan Tutupan serta Babadahan dari leluhur mereka anggap sebagai konsep ideal guna menjaga keseimbangan alam yang wajib dijaga. Warga tidak pernah ikut campur dalam pengelolaan Hutan Larangan atau biasa disebut gentong bumi tempat menyimpan air oleh orang Sunda. Mereka membiarkan apa yang tumbuh di dalam hutan terus bertumbuh, dengan begitu air tidak bakal berlebih saat musim hujan ataupun kekurangan air saat musim kemarau. 3. Hanya Orang Tertentu yang Bisa Masuk Hutan Larangan Tidak seorangpun diizinkan masuk ke dalam Hutan Larangan, kecuali apabila kondisi habitatnya mengalami kerusakan. Itupun cuma terbatas sesepuh atau orang yang dituakan yang boleh masuk dengan syarat puasa mutih. Mereka akan melihat tanaman pengganti mana yang bisa ditanam menggantikan tanaman yang rusak. Upacara netepkeun kawilayahan sendiri terakhir dilakukan saat terjadi pembalakan liar tahun 2008 silam yang mengakibatkan kerusakan pada Hutan Larangan. Pesona Keunikan Kampung Adat Cireundeu Saat mengunjungi kampung wisata adat Bandung tersebut kamu dijamin bakal terpesona dengan keindahan pesona pemandangan yang ditawarkan Batu Cadas Gantung yang berada di sana, dijamin kamu bakal puas setelah mengunjunginya. Keunikan lainnya yang menjadi daya tarik bagi para pengunjung adalah konsumsi kebutuhan pokok warganya yang berupa singkong. 1. Warganya Mengikuti Perkembangan Zaman Walau warga Kampung Adat Cireundeu Cimahi masih memegang teguh warisan leluhur mereka, namun mereka tetap mengikuti perkembangan zaman dan teknologi lho. Terlihat dari pemakaian berbagai peralatan teknologi yang tidak jauh berbeda dengan warga perkotaan. Selain itu kawasan tersebut juga bukan tipe perkampungan bernuansa tradisional layaknya perkampungan biasa. Kamu bakal melihat suasana yang termasuk modern di sana, dengan berbagai bangunan permanen di sekitarnya disertai juga dengan ruas jalan yang disemen. 2. Dua Mata Air Sakral di Kampung Adat Cireundeu Warga Adat kampung wisata tersebut memenuhi kebutuhan air mereka dari mata air lereng Gunung Gajah Langu yang diberi nama mata air Caringin. Sementara mata air lainnya yang juga sangat diandalkan warga sekitar adalah mata air Nyi Mas Ende yang sangat dijaga kesucian dan kesakralannya. Mereka tidak memperbolehkan wanita yang sedang haid mendekati lokasi mata air tersebut. Hal tersebut dikarenakan lokasi tersebut dianggap sebagai sesuatu yang sangat dihormati atau kabuyutan. 3. Dianggap Sebagai Air Suci Kedua mata air yang berada dalam Wilayah Kabuyutan atau Larangan tersebut bukan cuma dipakai warga sekitar, namun juga umat Hindu di kawasan Cimahi maupun Bandung. Karena dianggap mata air yang suci, pancuran air Nyi Mas Ende dipakai sebagai tempat pelaksana penyucian diri membersihkan diri dari berbagai hal negatif setiap perayaan Melasti. Kesuksesan Kampung Adat Cireundeu sebagai wisata Bandung terbukti dengan diraihnya penghargaan Ikon Apresiasi Pancasila dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila atau BPIP di tahun 2019. Lokasi dan Harga Tiket Masuk ke Kampung Adat Cireundeu Kamu bisa temukan Kampung Adat Cireundeu di Leuwigajah, Cimahi Selatan, Cimahi, Jawa Barat 40532. Masih bingung? Slahkan buka Google Maps saja ya. Sedangkan untuk harga tiket masuknya. Kamu tidak dikenakan biaya tiket sepeserpun lho buat masuk ke Kampung Adat Cireundeu alias gratis. Walaupun gratis, kamu tetap harus menjaga kebersihan lingkungan kampung adat ini ya, seperti tidak membuang sampah sembarangan misalnya.
Lokasi Leuwigajah, Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat 40532 Map KlikDisini HTM Gratis Buka/Tutup Buka 24 Jam Telepon – foto by Saat ini, Bandung sudah terbagi 3. 3 belahan dari Bandung tersebut adalah kota bandung, kabupaten bandung, dan kota cimahi. Hingga saat ini, banyak yang berpikir jika kota bandung lah pemilik lokasi indah di ketiga daerah tersebut. Jika dilihat oleh orang awam, hal tersebut memang sangat benar. Itu karena, kota bandung memiliki banyak land mark wisata seperti wilayah lembang, alun alun bandung, dan banyak lokasi wisata lain. Tetapi jika dilihat secara keseluruh, hampir ketiga wilayah belahan tersebut memiliki keindahan masing masing. foto by Hal tersebut juga dimiliki cimahi yang hanya terkenal sebagai pusat perdangan. Saat ini, cimahi memiliki sebuah kampung wisata cukup terkenal. Kampung wisata itu sendiri bernama kampung cirendeu. Jika anda belum begitu mengetahui tentang lokasi wisata tersebut, berikut kami berikan untuk anda ulasan lengkap tentang kampung cireundeu yang hits tersebut. Wisata Kampung Cireundeu foto by Kampung cireundeu memang masih sangat kental dengan kebudayaan nya. Bisa dibilang, infrastruktur, kesenian, kepercayaan, pendidikan dan kebiasaan orang orang di kampung ini menjadi sebuah keunikan tersendiri. Segala hal di lokasi yang menurut peta berada di daerah leuwigajah ini memang sangat khas dan hal tersebut ditambah dengan warga sekitar yang selalu menggunakan bahasa sunda. foto by Menurut para pendiri, segala keunikan ini yang akan terus dipertahankan oleh warga di kampung cireundeu. Kampung cireundeu memiliki sebuah hutan. Perlu diketahui, kampung ini membuat pembagian dari hutan yang dimilikinya itu. Jika dilihat secara garis besar, terdapat 3 pembagian utama dari hutan tersebut. Pertama, terdapat sebuah lokasi bernama hutan larangan. Hutan tersebut tidak boleh ditebang dan dirubah kondisinya. foto by Itu karena, penduduk sekitar menggunakan hutan tersebut sebagai sumber air dan lokasi utama penyimpanan air. Tipe hutan selanjutnya bernama Hutan Reboisasi. Hutan ini boleh saja ditebang oleh para penduduk. Tetapi, penduduk yang menebang harus langsung mengganti pohon nya dengan sebuah pohon baru. Tidak tanggung tanggung, hutan reboisasi tersebut memiliki luas hingga 2-3 hektar. Tipe hutan terakhir adalah Hutan pertanian. Hutan inilah sumber pangan utama dari masyarakat cireundeu. Pada hutan tersebut, terdapat tanaman tanaman seperti jagung, kacang tanah, singkong, dan umbi umbian lainnya. foto by Karena pembagian hutan tersebut, beberapa tahun lalu kampung cireundeu pernah mendapat sebuah penghargaan sebagai desa wisata terbaik di daerah jawa barat. Jika anda merupakan para pemburu foto, kampung cireundeu bisa menjadi salah satu pilihan terbaik. kampung ini memiliki segalanya dan tentulah kan ada banyak hasil gambar menarik yang bisa anda hasilkan jika berkunjung kesini. foto by Selain untuk menghasilkan gambar dengan kualitas menarik, tempat ini juga sangat tepat jika anda membutuhkan lokasi untuk video dokumenter. Kami sangat yakin, video dokumenter yang dibuat di kampung cireundeu akan memiliki hasil sangat sempurna. Harga Tiket Masuk Walaupun tempat ini merupakan lokasi wisata, tidak dapat dipungikiri jika kampung cireundeu memang sama seperti kebanyakan kampung lainnya. foto by Karena itu, anda tidak perlu membayarkan biaya tiket masuk dan segala hal di kampung cireundeu bisa dinikmati secara gratis. Tetapi, bukan berarti anda bisa memasuki rumah rumah para penduduk. Maksud dari gratis tersebut adalah untuk segala fasilitas di kampung cireundeu dan bukan untuk masuk ke properti pribadi milik warga pribumi. Rute Menuju Kampung Cireundeu foto by Kampung cireundu yang sangat indah ini ber alamat di dekat bandung tepatnya di daerah cimahi. Untuk bisa sampai ke kampung cirendeu, merupakan sebuah keputusan tepat jika seorang wisatawan mengambil patokan dari stasiun cimahi. Itu karena, rute dari stasiun dimahi ke kampung cirendeu sangat amat mudah. Dari stasiun cimahi, ambillah arah ke jalan jendral sudirman di dekat taman Kartini. Darisana, ambilah jalur ke arah selatan. Setelah sekitar 200 meter, akan terdapat pertigaan pertama. Hiraukan lah pertigaan tersebut dan terus lah lurus. Beberapa meter kemudian, akan terdapat pertigaan selanjutnya. Kembali lah hiraukan pertigaan tersebut dan terus lurus. foto by Selanjutnya, hiraukan seluruh pertigaan yang ada hingga menemui sebuah belokan tajam ke sebelah kiri. Dari pertigaan tersebut, belok lah ke kanan hingga terdapat pertigaan selanjutnya. Pada pertigaan tersebut, ambillah arah kanan. Susurilah jalan tersebut hingga melewati borma toserba kerkof. Di sebelah kiri setelah borma terlewat, akan terdapat sangat banyak gang di kiri. Perhatikan lah semua gang di sebelah kiri dan jika ditemukan gang bernama saptadaya, belok lah ke kiri. Jika gang nya tidak ditemukan dan anda sudah sampai ke stikes budi luhur, putar balik lah. Itu karena, gang nya terdapat sebelum stikes budi luhur. Jika anda telah masuk ke gang saptadaya, anda pun akan masuk ke kampung cireundeu dan tentulah anda sudah bisa mulai berwisata. Si Gundul adalah nama Penanya, punya hobi jalan jalan, membaca, menulis dan mendengarkan musik adalah seorang penulis berasal dari Ungaran Kabupaten Semarang. Selain jadi Mahasiswa, Dia adalah salah satu penulis yang aktif mengunggah karya tulisnya di dan
PEDARAN TRADISI RITUAL KAMPUNG CIREUNDEU BASA SUNDAAssalamualaikum wr wbTerimakasih sudah berkunjung ke halaman blog datang di Perkenalkan blog ini berisi materi-materi pelajaran bahasa Sunda yang dikemas dalam media audio-visual untuk memberikan kesan belajar yang menyenangkan, mudah dipahami, dan memberikan banyak informasi baru kepada hanya blog saja, pun memiliki youtube channel, yang berisi video-video edukasi mengenai pembelajaran bahasa Sunda. Kalian bisa kunjungi youtube channel dengan klik link di bawah ada pertanyaan seputar PEDARAN TRADISI RITUAL KAMPUNG CIREUNDEU BASA SUNDA yang kurang dipahami, kalian bisa memberikan komentar, silahkan jangan ragu untuk mengisi kolom komentar di dengan adanya blog ini bisa memberikan manfaat bagi kalian belajar PEDARAN TRADISI RITUAL KAMPUNG CIREUNDEU BASA SUNDA. Kampung nu mayoritas masarakatna masih kénéh ngagem kapercayaan Sunda Wiwitan téh, dikokolakeun ku tilu sesepuh kampung, nyaéta Sesepuh nu nangtukeun kawijakan hirup kumbuh tur ngokolakeun ritual taunan dicepeng ku Emen Sunarya 75, Ais Pangampih nu ngokolakeun kamasarakatan dicepeng ku Widia 50, jeung Panitén nu ngokolakeun kapamudaan jeung tani sampeu dicepeng ku Asep Wardiman 45. Lega lahanna kurang leuwih 100 héktar, kabagi kana opat bagian, nyaéta 10 héktar lahan padumukan, 25 héktar leuweung baladahan lahan tani sampeu, sarta 65 héktar kabagi kana leuweung tutupan jeung larangan. Kagiatan ritual taunan nu panginsidéntalna di Cireundeu nyaéta Sérén Taun Ngemban Taun Saka’ unggal tanggal 1 Sura, nu sok disebut Suraan. Tempatna di Balé Saréséhan—legana 6×6 m lengkep jeung panggung pintonan kasenian nu legana 6×4 m—, pernahna di tengahtengah kampung. Tujuanna lian ti nutup jeung mapag taun anyar Saka, ogé salametan tina hasil tani jeung ingoningon, ngaharib-harib Sérén Taun di Kuningan. Lian ti éta, Balé Saréséhan gé gedé pisan fungsina pikeun para nonoman di dinya, pikeun dijadikeun tempat diajar aksara Sunda Kuna jeung rupaning kasenian Sunda celempungan, gondang, karindingan, angklung buncis, mamaos, jeung degung. Jenis sampeu nu dipelak tur dikonsumsi di Cireundeu nyaéta sampeu pait/karikil, nu ku masarakat séjén mah sok dipaké parab ingoningon. Lantaran lian ti rasana pait, ogé matak weureu. Nurutkeun Asep Wardiman, mémang sampeu pait goréng lamun langsung dikonsumsi, tapi lamun diolah kalawan apik tur beresih, sampeu pait lian ti gedé kandungan karbohidratna unggal 100 gr sampeu ngandung énérgi 359 kkal, 86,5 gr karbohidrat, 1,4 gr protéin, ogé gedé pisan kandungan acina. Tina 25 héktar nu dipaké lahan tani sampeu, Cireundeu ngahasilkeun 20 ton/héktar dina sakali panén. Sangkan kualitas sampeuna hadé, sampeu dipanén dina umur 10 bulan jeung jangkungna 2,5 m. Kitu ogé dina miarana, ti mimiti melak sték kudu bener-bener. Pangpangna nalika sampeu umur 2-4 bulan sok kaserang hama bulé hama daun jeung buruk beuti. Tani sampeuna kabagi kana 10 kelompok, nu unggal kelompokna boga mesin pamarudan sampeu pikeun dijadikeun aci. Teu di kampung teu di kota, sampeu diolah jadi rupaning kadaharan nu ruparupa ngaranna jeung ruparupa cara ngolahna. Kitu ogé di Cireundeu, sampeu nu dihasilkeunna diolah jadi rupaning kadaharan poko sapopoé, kayaning sangueun/ rasi beras nasi, awug, gegetuk, katimus, comro, misro, jrrd. Sedeng bahan kadaharan jeung kaolahan tina sampeu nu diproduksi pikeun jualeun antarana rasi, aci, rangining, opak, kicimpring, kurupuk, jeung peuyeum. Biasana sok dipasarkeun ka daérah Bandung, Sukabumi, Karawang, jeung Jakarta. Rasi mangrupa kadaharan poko Cireundeu tina hampas hasil ngolah sampeu jadi aci. Sanggeus sampeu dipesék tur diberesihan, laju diparud dina mesin pamarudan. Tah, hampas parudan nu dijadikeun rasi téh. Sedeng hasil parudanna mah dikeueman cai sapeuting dina bak pangeueuman. Laju cai pangeueuman tadi dipiceun, sarta dedekna dipoékeun dina waktu 1-2 poé. Sanggeus garing, jadi aci nu siap dipasarkeun. Tina poténsi nu ditataan tadi, Cireundeu sababaraha kali meunang pangajén ti intansi pamaréntahan, antarana, pangajén Ketahanan Pangan dan Kelompok Tani Spesifi k ti Kementrian Negara Lingkungan Hidup taun 1964 jeung 2007. Pangajén nu sarua ti Dinas Perekonomian dan Koperasi Kota Cimahi, Wali Kota Cimahi, Badan Ketahanan Pangan Departemen Perekonomian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Agro Provinsi Jabar, Gubernur Jabar, jeung Présidén SBY taun 2008 jeung 2009. Atuh pikeun widang kabudayaanna kungsi dilélér pangajén ti Disparbud Jabar taun 2008. Tangtuna, éta hal téh mangrupa tuladan pikeun kampung séjénna dina mekarkeun poténsi tani jeung kabudayaanna, kalawan dirojong ku masarakat jeung pamaréntahanna. Pamaréntah ogé ulah ngan saukur merhatikeun daérah nu geus nyampak poténsina, tapi ngarojong sakabéh daérah nu kurang atawa karék mucunghul poténsina. Komo dina nyanghareupan krisis pangan nu keur mahabuna mah, patani téh meureun moal kari daki. Ulah ngan sesebutan wungkul nagara agraris téh, bari jeung masarakatna loba nu paceklik.Ari Andriansyah tina Majalah Cahara 6, 2012 Pamekar Diajar Basa Sunda Pikeun Murid SMA/SMK/MA/MAK Kelas XI, penerbit Dinas Provinsi Jawa Barat, medal taun 2013, Kaca 84-86 LATIHAN SOAL 1 Kecap-kecap naon waé nu teu dipiharti? Pék catet sarta paluruh hartina dina kamus!2 Naon nu diagem ku mayoritas masarakat Kampung Cireundeu?3 Naon tujuan dilaksanakeun kagiatan ritual Sérén Taun Ngemban Taun Saka’ di Kampung Cireundeu?4 Naon waé kasenian Sunda nu aya di Kampung Cireundeu?5 Dijieun kaolahan naon waé sampeu ku urang Cireundeu?6 Ti saha waé Kampung Cireundeu narima pangajén? Bagaimana??? Penjelasan mengenai materi di atas dapat dipahami dengan baik??? jika masih belum paham, kalian bisa memberikan pertanyaan dengan mengisi komentar di bawah atau bisa juga mengunjungi postingan mengenai PEDARAN TRADISI RITUAL KAMPUNG CIREUNDEU BASA SUNDA lainnya atau langsung cari saja keyword materi yang kalian cari di bawah ini LINK KUMPULAN MATERI PEDARAN TRADISI SUNDA LENGKAP LINK 15+ KUMPULAN CONTOH PEDARAN TRADISI SUNDA LENGKAP LINK 50+ KUMPULAN SOAL PEDARAN TRADISI SUNDA LENGKAP Jika blog ini bisa memberikan banyak manfaat, jangan lupa untuk dukung blog ini dengan cara like, comment, dan share ke teman-teman kalian. Jangan lupa untuk bergabung dalam group belajar bahasa Sunda husus siswa se-Jabar, dengan klik link di bawah iniWHATSAPPTELEGRAMLINEFACEBOOKINSTAGRAMYOUTUBE Mari kita sama-sama bangun blog ini supaya bisa lebih berkembang lagi dan memberikan banyak ilmu yang bermanfaat bagi kalian BUKU SUMBERBUKU RANCAGÉ DIAJAR BASA SUNDABUKU BASA SUNDA URANGBUKU PAMEKAR DIAJAR BASA SUNDABUKU SIMPAY BASA SUNDABUKU GAPURA BASABUKU WIWAHA BASABUKU PRASADA BASAMODUL PANGAJARAN BASA SUNDAMODUL PPG BASA SUNDA GOOGLE TRANSLATE Perhatian! materi ini diterjemahkan oleh mesin penterjemah google translate tanpa adanya post editting, sehingga ketepatan dalam terjemahan masih buruk dan perlu dikembangkan dari fitur terjemahan ini untuk pengunjunga yang kesulitan memahami materi dan tidak sama sekali mengerti bahasa Sunda atau teman-teman pelajar dari luar Jawa Barat yang sedang belajar bahasa Sunda, fitur terjemahan ini bisa digunakan namun tidak 100% akurat, akan tetapi garis besarnya bisa diambil, daripada tidak mengerti mudah-mudahan admin punya waktu sehingga bisa mengoptimalkan fitur terjemahannya sendiri, dengan begitu pengunjung bisa mempelajari materi dalam bahasa Indonesia. PEDARAN TRADISI SUNDA A. PENGERTIAN BAHASAN TRADISI SUNDA Bahasa atau deskripsi adalah teks yang mengedarkan kasus berdasarkan fakta yang ditemukan. Baik dari hasil penelitian, baik dari hasil pengalaman mereka sendiri. Tentu saja, ada pengetahuan baru knowledge yang sangat bermanfaat bagi diskusi hampir sama dengan esai atau artikel, baik cara penulisan, atau kontennya. Hanya dalam esai atau artikel, subjektivitas saya gagasan menulis lebih tandes dan lebih jela B. BENTUK TULISAN BAHASAN Cara menulis Bahasa Sunda terdiri dari berbagai bentuk, termasuk ArgumentasiArgumentasi adalah wacana yang tidak benar-benar menggambarkan dan menjelaskan tidak adanya suatu masalah berdasarkan alasan kuat, untuk meyakinkan dan membangunkan pembaca untuk berjalan dalam sebuah adalah teks yang menjelaskan objek, tempat, atau peristiwa secara terperinci kepada pembaca seolah-olah Anda secara langsung mengalami peristiwa yang diwakili oleh lampu adalah tulisan yang menceritakan kejadian suatu peristiwa dari waktu ke waktu secara adalah wacana yang menggambarkan dan mengedarkan objek, prosesnya, tujuannya dan saya biasanya menggunakan bentuk tulisan campuran misalnya deskripsi dan narasi, atau narasi dan argumen. PEDARAN TRADISI RITUAL KAMPUNG CIREUNDEU BASA SUNDA Desa yang mayoritas masyarakatnya masih mempercayai RW ini dikelola oleh tiga orang sesepuh desa, yaitu Sesepuh yang mengatur kebijakan hidup regeneratif dan mengelola ritual tahunan yang diselenggarakan oleh Emen Sunarya 75, Ais Pangampih yang mengelola masyarakat yang diselenggarakan oleh Widia 50, dan Pengamat yang mengelola pemuda dan bercocok tanam hingga ditangkap oleh Asep Wardiman 45. Luas tanah kurang lebih 100 hektar, terbagi menjadi empat bagian, yaitu 10 hektar tanah pemukiman, 25 hektar hutan baladahan lahan pertanian sampai, dan 65 hektar terbagi atas tutupan hutan dan larangan. Kegiatan ritual tahunan paling sentral di Cireundeu adalah Sérén Taun Ngemban Taun Saka’ setiap hari pertama Sura, yang selalu disebut Suraan. Terletak di Bale Saréséhan – lebar 6×6 m dengan panggung pertunjukan seni 6×4 m -, dulu berada di tengah kampung. Tujuannya selain menutup dan melunasi tahun baru Saka, juga sebagai hari raya hasil pertanian dan peternakan, merayakan Tahun Baru di Kuningan. Selain itu, Bale Saréséhan akan memiliki fungsi yang sangat besar bagi anak muda di sana, sebagai tempat belajar aksara Sunda kuno dan berbagai kesenian Sunda celempungan, gondang, karindingan, angklung buncis, mamaos, dan degung. Jenis beras yang ditanam dan dikonsumsi di Cireundeu adalah beras pahit / kerikil yang oleh orang lain saya selalu menggunakan ternak parab. Karena selain rasanya yang pahit, rasanya juga tidak enak. Menurut Asep Wardiman, rasanya pahit jika dikonsumsi segera, tetapi jika diolah dengan baik dan bersih, rasanya pahit selain kandungan karbohidratnya tinggi setiap 100 gram mengandung energi 359 kkal, karbohidrat 86,5 gram, protein 1,4 gram, juga kandungan acina yang sangat besar. Dari 25 hektar lahan pertanian yang digunakan, Cireundeu menghasilkan 20 ton / hektar dalam sekali panen. Agar kualitasnya bagus, dipanen pada umur 10 bulan dan tinggi 2,5 m. Begitu juga dalam perawatannya, dari awal penanaman stek harus benar-benar. Paling sering sampai umur 2-4 bulan selalu terserang hama putih hama daun dan busuk bawang merah. Petani dibagi menjadi 10 kelompok yang masing-masing memiliki mesin jahit sendiri untuk membuat poros. Bukan di desa maupun di kota, hingga diolah menjadi berbagai makanan dengan nama berbeda dan cara pengolahan yang berbeda. Begitu pula di Cireundeu, hasil bumi diolah menjadi berbagai kebutuhan pokok sehari-hari, seperti nasi / nasi beras, awug, gegetuk, katimus, comro, misro, jrrd. Pangan menengah dan bahan olahan dari beras yang diproduksi untuk dijual antara lain konstelasi, pati, rangining, keju, kicimpring, kerupuk, dan peuyeum. Biasanya selalu dipasarkan ke wilayah Bandung, Sukabumi, Karawang, dan Jakarta. Konstelasi merupakan makanan pokok masyarakat Cireundeu dari sisa hasil olahan menjadi pati. Setelah dihancurkan dan dibersihkan, kecepatan di mesin dikurangi. Nah, konstelasi adalah konstelasi. Hasil medium parudanna saya bilas air semalaman di bath tub. Tingkat air irigasi telah dihapus, dan pengurangan tersebut dikurangi dalam 1-2 hari. Setelah kering, pati siap dipasarkan. Dari potensi yang diuraikan di atas, Cireundeu telah mendapatkan beberapa penghargaan dari instansi pemerintah, antara lain, Ketahanan Pangan dan Kelompok Tani Tertentu k dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup pada tahun 1964 dan 2007. Penghargaan yang sama dari Dinas Ekonomi dan Koperasi Kota Cimahi, Walikota Cimahi, Badan Ketahanan Pangan Kementerian Perekonomian, Dinas Perindustrian dan Agro Provinsi Jawa Barat, Gubernur Jawa Barat, dan Presiden SBY tahun 2008 dan 2009. Hal tersebut tentunya menjadi contoh bagi desa lain dalam mengembangkan potensi petani dan budayanya, dengan dukungan masyarakat dan pemerintah. Pemerintah hendaknya tidak hanya memperhatikan daerah-daerah yang sudah terlihat potensinya, tetapi mendukung semua daerah yang kurang atau baru muncul potensinya. Bahkan dalam menghadapi krisis pangan yang melanda saya, petani mungkin tidak suka memanjat kari. Jangan hanya menyebut negara agraris saja, sedangkan dengan masyarakatnya banyak yang kelaparan.Ari Andriansyah dari Majalah Cahara 6, 2012 Tugas 21 Ada kata-kata yang tidak dimengerti? Buat catatan dan cari artinya di kamus!2 Apa yang dikenakan oleh mayoritas masyarakat Kampung Cireundeu?3 Apa tujuan diadakannya kegiatan ritual Seren Taun Ngemban Taun Saka’ di Kampung Cireundeu?4 Apa saja seni R&B di Kampung Cireundeu?5 Membuat pemrosesan apa pun oleh kami Cireundeu?6 Dari siapa Desa Cireundeu menerima penghargaan tersebut?
NUBANDUNG - Berada di daerah Leuwigajah, Kampung Adat Cireundeu merupakan salah satu kampung wisata tradisional di Bandung. Keberadaan berbagai kampung wisata tersebut mampu menghadirkan budaya serta seni lokal tradisional khas Sunda. Wisata yang kian populer serta banyak dikunjungi peminatnya tersebut bisa kamu temukan di beberapa daerah di saja Kampung Adat Cikondang, Kampung Kreatif Dago Pojok, Ekowisata Bambu Cipaku dan lainnya. Sementara Kampung Adat Cireundeu dalam bahasa Sunda sendiri berasal dari nama pohon reundeu yang dulu banyak ditemukan dalam kampung adat salah satu kampung wisata di Bandung, daya tarik utama Kampung Adat Cireundeu terletak pada Hutan Larangan dan Hutan Tutupan yang sekaligus menjadi kawasan hutan lindung. Warga adat Cireundeu yang terdiri dari 70 kepala keluarga sangatlah menjaga Hutan Larangan atau hutan sakral seluas 30 hektar tersebut, antara lain dengan tidak mengganggu ataupun merusak Dijadikan Sebagai Hutan PertanianSementara kedua hutan lain yang ada dalam kawasan Kampung Adat Cireundeu, yaitu Leuweung Tutupan merupakan hutan reboisasi yang pepohonannya boleh dipakai namun mesti ditanam pohon pengganti dan Leuweung Baladahan merupakan hutan pertanian yang dipakai buat berkebun oleh warga Sebagai Sumber Air AlamiWarisan tata wilayah sakral Hutan Larangan, Hutan Tutupan serta Babadahan dari leluhur mereka anggap sebagai konsep ideal guna menjaga keseimbangan alam yang wajib dijaga. Warga tidak pernah ikut campur dalam pengelolaan Hutan Larangan atau biasa disebut gentong bumi tempat menyimpan air oleh orang membiarkan apa yang tumbuh di dalam hutan terus bertumbuh, dengan begitu air tidak bakal berlebih saat musim hujan ataupun kekurangan air saat musim Hanya Orang Tertentu yang Bisa Masuk Hutan LaranganTidak seorangpun diizinkan masuk ke dalam Hutan Larangan, kecuali apabila kondisi habitatnya mengalami kerusakan. Itupun cuma terbatas sesepuh atau orang yang dituakan yang boleh masuk dengan syarat puasa mutih. Mereka akan melihat tanaman pengganti mana yang bisa ditanam menggantikan tanaman yang netepkeun kawilayahan sendiri terakhir dilakukan saat terjadi pembalakan liar tahun 2008 silam yang mengakibatkan kerusakan pada Hutan Kampung Adat CireundeuSaat mengunjungi kampung wisata adat Bandung tersebut kamu dijamin bakal terpesona dengan keindahan pesona pemandangan yang ditawarkan Batu Cadas Gantung yang berada di sana, dijamin kamu bakal puas setelah mengunjunginya. Keunikan lainnya yang menjadi daya tarik bagi para pengunjung adalah konsumsi kebutuhan pokok warganya yang berupa Warganya Mengikuti Perkembangan ZamanWalau warga Kampung Adat Cireundeu Cimahi masih memegang teguh warisan leluhur mereka, namun mereka tetap mengikuti perkembangan zaman dan teknologi lho. Terlihat dari pemakaian berbagai peralatan teknologi yang tidak jauh berbeda dengan warga itu kawasan tersebut juga bukan tipe perkampungan bernuansa tradisional layaknya perkampungan biasa. Kamu bakal melihat suasana yang termasuk modern di sana, dengan berbagai bangunan permanen di sekitarnya disertai juga dengan ruas jalan yang Dua Mata Air Sakral di Kampung Adat CireundeuWarga Adat kampung wisata tersebut memenuhi kebutuhan air mereka dari mata air lereng Gunung Gajah Langu yang diberi nama mata air Caringin. Sementara mata air lainnya yang juga sangat diandalkan warga sekitar adalah mata air Nyi Mas Ende yang sangat dijaga kesucian dan tidak memperbolehkan wanita yang sedang haid mendekati lokasi mata air tersebut. Hal tersebut dikarenakan lokasi tersebut dianggap sebagai sesuatu yang sangat dihormati atau Dianggap Sebagai Air SuciKedua mata air yang berada dalam Wilayah Kabuyutan atau Larangan tersebut bukan cuma dipakai warga sekitar, namun juga umat Hindu di kawasan Cimahi maupun Bandung. Karena dianggap mata air yang suci, pancuran air Nyi Mas Ende dipakai sebagai tempat pelaksana penyucian diri membersihkan diri dari berbagai hal negatif setiap perayaan Kampung Adat Cireundeu sebagai wisata Bandung terbukti dengan diraihnya penghargaan Ikon Apresiasi Pancasila dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila atau BPIP di tahun 2019.
kampung adat cireundeu bahasa sunda